Siapa yang tidak kenal bunga
bangkai, bunga yang telah mendunia karena tercatat sebagai salah satu bunga
terbesar di dunia. Nama latin dari bunga bangkai ini adalah Amorphophallus
titanum, bunga ini di kenal dengan nama bunga bangkai karena memang memiliki
aroma busuk seperti bangkai. Banyak yang menyangka bahwa bunga bangkai adalah
Raflesia yang sama-sama mengeluarkan aroma busuk serta ukuran yang besar.
Padahal antara dua jenis bunga ini meskipun sama-sama endemic pulau Sumatera,
namun berasal dari suku dan genus yang berbeda. Bau busuk yang dikeluarkan oleh
bunga bagkai dan bunga raflesia adalah untuk menarik minat lalat dan serangga
lain agar membantu penyerbukan serbuk sari dari kedua bunga tersebut.
Bunga bangkai sebenarnya berasal
dari suku talas-talasan. Bunganya berumah satu dengan bunga betina yang
terlebih dahulu reseptif daripada bunga jantan. Bunga raksasa muncul tinggi
menjulang menyerupai lingga. Bunga tersebut sebenarnya merupakan tongkol atau
batang yang berisi cadangan makanan, namun dikelilingi oleh seludang bunga yang
berwarna merah atau keunguan. Pada saat mekar, bunga bangkai mampu bertahan
hingga satu minggu. Bunga ini mampu mencapai tinggi hingga 3 meter lebih dengan
lebar hingga 70 cm.
Bunga bangkai mempunyai dua fase
kehidupan, dua fase ini muncul secara bergantian dalam satu tumbuhan yakni vase
generative dan vegetative yang mampu menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam
satu putaran fase hidup. Sebut saja pada fase vegetative, pada fase ini bunga
bangkai hanya memiliki batang dan daun setinggi kurang lebih 6 meter,
organ-organ bunga bangkai tersebut lazim disebut organ vegetative atau organ
semu. Setelah beberapa tahun, organ semu tersebut akan layu dan menyisakan umbi.
Selanjutnya hanya tinggal menunggu waktu untuk fase generatifnya muncul, fase
ini ditandai dengan munculnya bunga majemuk dan mekar hingga kembali layu dan
memunculkan umbi baru. Namun hal itu juga tergantung dari lingkungan dimana
tumbuhan itu berada juga ketersediaan makanan di dalam umbi. Jika hal tersebut
tidak terpenuhi, maka dari umbi vegetative yang telah layu tersebut akan muncul
daun dan batang semu kembali.
No comments:
Post a comment